HIPOKALSEMIA
1.
Anatomi,
fisiologi, histology
Kelenjar paratiroid
Anatmoni : 4 bh kelenjar pd (yg menempel) bag posterior kelenjar
tiroid, sepasang superior dan sepasang inferior, diperdarahi cabang arteri
tiroid inferior
Histology: sel chief (principal)èsintesis PTH, sel oxyphil, sel adiposityèstroma
jaringan lemak
Fisiologi : struktur polipeptida & larut air, metabolism di liver
dan ginjal
Sintesis &
sekresi : prepoPTHèproPTHèPTH(disimpan
disekretory granules menunggu sinyal untuk sekresi _ +
Regulasi : Ca2+darahèsekresi
PTHè¯Ca2+darah
Efek biologis :
pada ginjal ( Ca2+reabsorpsi,
¯ PO4
2- reabsopsi,
aktivasi vit D)
Pada
tulang (¯aktivitas
osteoblasè
pelepasan Ca2+dan PO4 2-
Kalsium
Nutrisi : makronutrien, dibutuhkan ± 1 gr perhari
Transport : 50% dlm bentuk ion, 40% terikat albumin, 10% terkompleks
dengan anion (phosphate, citrate)
Fungsi : transmisi synaps dan fungsi syaraf lainnya, kontraksi otot,
pembentukkan dan pemeliharaan tulang.
Regulasi : PTH, vit D, kalsitonin
2.
Diagnosis
banding
DD
dari hipokalsemia dilihat dari 4 sudut pandang yaitu usia pasien, konsentrasi fodfat serum (menggambarkan
kemungkinan gagal ginjal/ hipoparatiroidism), status klinis umum, dan jangka
waktu hopokalsemi.
3.
Definisi,
gambaran klinis, risk factor
Definisi
: suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium dalam darah kurang dari 8,5 mgr/dL
darah.
Gambaran
klinis :
·
Neuromuskuler
Irritabilitas otot rangka
(twiching, cramping, tetany)
Serangan akut
Hiper refleksi tendon dalam
Adanya tanda Trosseau’s atau Chvostek’s
Parestesia
Cemas, Psikosis
Serangan akut
Hiper refleksi tendon dalam
Adanya tanda Trosseau’s atau Chvostek’s
Parestesia
Cemas, Psikosis
·
Respiratori
Nafas pendek
Gagal nafas (tetani dan serangan akut)
Gagal nafas (tetani dan serangan akut)
·
Kardiovaskular
Denyut jantung meningkat dan gangguan irama (disritmia)
Hpotensi
Denyut nadi melemah
Hpotensi
Denyut nadi melemah
·
Gastrointestinal
Bising usus meningkat
Kejang perut
Diare
Kejang perut
Diare
Risk
factor :
Klo
pada bayi èprematuritas,
memiliki kekurangan o2 pada masa kehamilan
Pada
ibuèmenderita
diabetes
4.
Working
diagnosis (anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
Anamnesis
1) Riwayat kesehatan klien.
1. Sejak kapan klien menderita penyakit.
2. Apakah ada anggota keluarga yang berpenyakit sama.
3. Apakah klien pernah mengalami
tindakan operasi khususnya pengangkatan kelenjar paratiroid atau tiroid.
2) Keluhan utama, antara lain
:
1. Kelainan
bentuk tulang.
2. Kejang-kejang, kesemutan dan lemah
Pemeriksaan
fisik
-
Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda kelainan neuromuskular, termasuk di
dalamnya tanda khas chovstek
(kontraksi otot muka + dg kedutan pada sudut mulut s/d kontraksi
hemifacial) dan trousseau
-
tanda-tanda
kardiovaskular
-
Tingkat
kesadaran kompos mentis
-
Pernapasan
bunyi (stridor)
-
Rambut jarang dan tipis; pertumbuhan
kuku buruk, deformitas dan mudah patah; kulit kering dan kasar
Pemeriksaan
penunjang
Laboratorium:
-
kalsium
ion di bawah nilai normal (1,1-1,3 mmol/L) atau nilai kalsium total setelah
terkoreksi oleh kadar albumin serum di bawah nilai normal (8,5-10,5 mg/dL).
-
Fosfat anorganik dalam serum
-
Fosfatase alkali normal atau rendah
-
ekskresi kalsium > 150 mg/hari
-
Level serum Ca2+ yang turun
Foto Rontgen:
-
Sering terdapat kalsifikasi yang bilateral pada
ganglion basalis di tengkorak
-
Kadang-kadang terdapat pula kalsifikasi di
serebellum dan pleksus koroid
-
Density dari tulang bisa bertambah
-
EKG: biasanya QT-interval lebih panjang
5.
Managemen
(phamako, non pharmako, prevention)
Hipokalsemia
akut (7-8 mg/dL:
-kalsium
glukonas IV è
diberikan 1-2 ampul (90-180 elemental Ca) dilarutkan dalam 50-100 ml larutan
dextrose 5%, kemudian diberikan dalam 10 menit.
Hipokalsemia
persistenèkonsentrasi
Ca serum 2-3 mg/dL dengan pemberian 15 mg/kg elemental Ca dalam waktu 4-6 jam.
Hipokalsemia
kronik :
-preparat
kalsium dan vitamin D peroral (bentuk tablet)
-preparat
cair seperti kalsium glubionat yang mengandung 230 mg elemental calcium dalam
10 ml serta karbonat cair, dosis dimulai dari 1-3 gram elemental kalsium yang
terbagi dalam 3-4 dosis bersama makan.
Prevention
:
6.
Etiologi,
epidemiologi
Etiologi
:
Penyebab
|
Keterangan
|
Kadar
hormon paratiroid rendah
|
Biasanya
terjadi setelah kerusakan kelanjar paratiroid atau karena kelenjar paratiroid
secara tidak sengaja terangkat pada pembedahan untuk mengangkat tiroid
|
Kekurangan
kelenjar paratiroid bawaan
|
Penyakit
keturunan yg jarang atau merupakan bagian dari sindroma DiGeorge
|
Pseudohipoparatiroidisme
|
Penyakit
keturunan yg jarang;
kadar hormon paratiroid normal tetapi respon tulang & ginjal terhadap hormon menurun |
Kekurangan
vitamin D
|
Biasanya
disebabkan oleh asupan yg kurang,
kurang terpapar sinar matahari (pengaktivan vitamin D terjadi jika kulit terpapar sinar matahari), penyakit hati, penyakit saluran pencernaan yg menghalangi penyerapan vitamin D, pemakaian barbiturat & fenitoin, yg mengurangi efektivitas vitamin D |
Kerusakan
ginjal
|
Mempengaruhi
pengaktivan vitamin D di ginjal
|
Kadar
magnesium yg rendah
|
Menyebabkan
menurunnya kadar hormon paratiroid
|
Asupan
yg kurang atau malabsorbsi
|
Terjadi
dengan atau tanpa kekurangan vitamin D
|
Pankreatitis
|
Terjadi
jika kelebihan asam lemak dalam darah karena cedera pada pankreas, bergabung
dengan kalsium
|
Kadar
albumin yg rendah
|
Mengurangi
jumlah kalsium yg terikat dengan albumin tetapi biasanya tidak menyebabkan
gejala, karena jumlah kalsium bebas tetap normal
|
Epidemiologi:
perempuan > laki-laki
7.
Komplikasi,
prognosis
Komplikasi
:
·
Pada
Bayi dan Anak: berisiko tinggi dan mudah terserang patah tulang
·
Pada
Ibu hamil: bayi dalam kandungannya akan hipokalsemi juga dan si ibu akan
berisiko tinggi mengalami keguguran atau pre-eklamsi (keracunan
kehamilan)
·
Pada
Usia Lanjut: mudah terkena osteomalasia dan osteoporosis, terutama pada wanita
yang sudah menopause.
Prognosis
: ad vitam èdubia,
ad fungsionamèdubia
ad malam (meragukan kearah buruk), ad sanasionamèmalam
8.
Kompetensi
dokter III A
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya :
pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter
dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis
yang relevan (bukan kasus gawat darurat)
9.
Brain
storming
Sekresi hormone PTH¯èkalsium
serum ¯èabsorbsi
kalsium baik di usus maupun dari tulang serta absorpsi dari tubulus ginjalèhipokalsemia
Hipokalsemiaèserabut
saraf perifer terangsangèmelepaskan
impuls sec spontanèkontraksi
tetanik otok aktifèspasme
karpopedal (tanda trousseau)
0 komentar:
Posting Komentar