Minggu, 25 Maret 2012

Hipokalsemia


HIPOKALSEMIA
1.       Anatomi, fisiologi, histology
Kelenjar paratiroid
Anatmoni : 4 bh kelenjar pd (yg menempel) bag posterior kelenjar tiroid, sepasang superior dan sepasang inferior, diperdarahi cabang arteri tiroid inferior
Histology: sel chief (principal)èsintesis PTH, sel oxyphil, sel adiposityèstroma jaringan lemak
Fisiologi : struktur polipeptida & larut air, metabolism di liver dan ginjal
                Sintesis & sekresi : prepoPTHèproPTHèPTH(disimpan disekretory granules menunggu sinyal untuk sekresi              _                       +
                Regulasi : ­ Ca2+darahèsekresi PTHè¯Ca2+darah
                Efek biologis : pada ginjal (­ Ca2+reabsorpsi, ¯ PO4 2- reabsopsi, ­ aktivasi vit D)
                                                Pada tulang (¯aktivitas osteoblasè­ pelepasan Ca2+dan PO4 2-
Kalsium
Nutrisi : makronutrien, dibutuhkan ± 1 gr perhari
Transport : 50% dlm bentuk ion, 40% terikat albumin, 10% terkompleks dengan anion (phosphate, citrate)
Fungsi : transmisi synaps dan fungsi syaraf lainnya, kontraksi otot, pembentukkan dan pemeliharaan tulang.
Regulasi : PTH, vit D, kalsitonin
2.       Diagnosis banding
DD dari hipokalsemia dilihat dari 4 sudut pandang yaitu usia pasien,  konsentrasi fodfat serum (menggambarkan kemungkinan gagal ginjal/ hipoparatiroidism), status klinis umum, dan jangka waktu hopokalsemi.
3.       Definisi, gambaran klinis, risk factor
Definisi : suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium dalam darah kurang dari 8,5 mgr/dL darah.
Gambaran klinis :
·         Neuromuskuler
Irritabilitas otot rangka (twiching, cramping, tetany)
Serangan akut
Hiper refleksi tendon dalam
Adanya tanda Trosseau’s atau Chvostek’s
Parestesia
Cemas, Psikosis
·         Respiratori
Nafas pendek
Gagal nafas (tetani dan serangan akut)
·         Kardiovaskular
Denyut jantung meningkat dan gangguan irama (disritmia)
Hpotensi
Denyut nadi melemah
·         Gastrointestinal
Bising usus meningkat
Kejang perut
Diare

Risk factor :
Klo pada bayi èprematuritas, memiliki kekurangan o2 pada masa kehamilan
Pada ibuèmenderita diabetes

4.       Working diagnosis (anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
Anamnesis
1) Riwayat kesehatan klien.
1. Sejak kapan klien menderita penyakit.
2. Apakah ada anggota keluarga yang berpenyakit sama.
3. Apakah klien pernah mengalami tindakan operasi khususnya pengangkatan kelenjar paratiroid atau tiroid.
2) Keluhan utama, antara lain :
1. Kelainan bentuk tulang.
2. Kejang-kejang, kesemutan dan lemah

Pemeriksaan fisik
-          Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda kelainan neuromuskular, termasuk di dalamnya tanda khas chovstek (kontraksi otot muka + dg kedutan pada sudut mulut s/d kontraksi hemifacial)  dan trousseau
-          tanda-tanda kardiovaskular
-          Tingkat kesadaran kompos mentis
-          Pernapasan bunyi (stridor)
-          Rambut jarang dan tipis; pertumbuhan kuku buruk, deformitas dan mudah patah; kulit kering dan kasar


Pemeriksaan penunjang
Laboratorium:
-          kalsium ion di bawah nilai normal (1,1-1,3 mmol/L) atau nilai kalsium total setelah terkoreksi oleh kadar albumin serum di bawah nilai normal (8,5-10,5 mg/dL).
-          Fosfat anorganik dalam serum
-          Fosfatase alkali normal atau rendah
-          ekskresi kalsium > 150 mg/hari
-          Level serum Ca2+ yang turun
Foto Rontgen:
-          Sering terdapat kalsifikasi yang bilateral pada ganglion basalis di tengkorak
-          Kadang-kadang terdapat pula kalsifikasi di serebellum dan pleksus koroid
-          Density dari tulang bisa bertambah
-          EKG: biasanya QT-interval lebih panjang

5.       Managemen (phamako, non pharmako, prevention)
Hipokalsemia akut (7-8 mg/dL:
-kalsium glukonas IV è diberikan 1-2 ampul (90-180 elemental Ca) dilarutkan dalam 50-100 ml larutan dextrose 5%, kemudian diberikan dalam 10 menit.
Hipokalsemia persistenè­konsentrasi Ca serum 2-3 mg/dL dengan pemberian 15 mg/kg elemental Ca dalam waktu 4-6 jam.
Hipokalsemia kronik :
-preparat kalsium dan vitamin D peroral (bentuk tablet)
-preparat cair seperti kalsium glubionat yang mengandung 230 mg elemental calcium dalam 10 ml serta karbonat cair, dosis dimulai dari 1-3 gram elemental kalsium yang terbagi dalam 3-4 dosis bersama makan.

Prevention :

6.       Etiologi, epidemiologi
Etiologi :
Penyebab
Keterangan
Kadar hormon paratiroid rendah
Biasanya terjadi setelah kerusakan kelanjar paratiroid atau karena kelenjar paratiroid secara tidak sengaja terangkat pada pembedahan untuk mengangkat tiroid
Kekurangan kelenjar paratiroid bawaan
Penyakit keturunan yg jarang atau merupakan bagian dari sindroma DiGeorge
Pseudohipoparatiroidisme
Penyakit keturunan yg jarang;
kadar hormon paratiroid normal tetapi respon tulang & ginjal terhadap hormon menurun
Kekurangan vitamin D
Biasanya disebabkan oleh asupan yg kurang,
kurang terpapar sinar matahari (pengaktivan vitamin D terjadi jika kulit terpapar sinar matahari),
penyakit hati,
penyakit saluran pencernaan yg menghalangi penyerapan vitamin D,
pemakaian barbiturat & fenitoin, yg mengurangi efektivitas vitamin D
Kerusakan ginjal
Mempengaruhi pengaktivan vitamin D di ginjal
Kadar magnesium yg rendah
Menyebabkan menurunnya kadar hormon paratiroid
Asupan yg kurang atau malabsorbsi
Terjadi dengan atau tanpa kekurangan vitamin D
Pankreatitis
Terjadi jika kelebihan asam lemak dalam darah karena cedera pada pankreas, bergabung dengan kalsium
Kadar albumin yg rendah
Mengurangi jumlah kalsium yg terikat dengan albumin tetapi biasanya tidak menyebabkan gejala, karena jumlah kalsium bebas tetap normal

Epidemiologi: perempuan > laki-laki

7.       Komplikasi, prognosis
Komplikasi :
·         Pada Bayi dan Anak: berisiko tinggi dan mudah terserang patah tulang
·         Pada Ibu hamil: bayi dalam kandungannya akan hipokalsemi juga dan si ibu akan berisiko tinggi mengalami keguguran atau pre-eklamsi (keracunan  kehamilan)
·         Pada Usia Lanjut: mudah terkena osteomalasia dan osteoporosis, terutama pada wanita yang sudah menopause.
Prognosis : ad vitam èdubia, ad fungsionamèdubia ad malam (meragukan kearah buruk), ad sanasionamèmalam

8.       Kompetensi dokter III A
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus gawat darurat)

9.       Brain storming
Sekresi hormone  PTH¯èkalsium serum ¯è­absorbsi kalsium baik di usus maupun dari tulang serta absorpsi dari tubulus ginjalèhipokalsemia
Hipokalsemiaèserabut saraf perifer terangsangèmelepaskan impuls sec spontanèkontraksi tetanik otok aktifèspasme karpopedal (tanda trousseau)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons